Notification

×

Iklan

Iklan

Kenali Penyakit Antraks pada Sapi yang Sebabkan Tiga Warga Gunungkidul Tewas?

Kamis, 06 Juli 2023 | Kali Dibaca Last Updated 2023-07-05T18:39:59Z
Advertisement
Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
SAFAHAD Technology - Penyakit Antraks kini tengah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, utamanya Kementerian Kesehatan.
Ilustrasi: Hewan ternak sapi dapat menjadi perantara penyebaran wabah antraks.
SAFAHAD Technology - Penyakit Antraks kini tengah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, utamanya Kementerian Kesehatan. Hal setelah penyakit itu menyebabkan puluhan warga positif dan 3 warga Gunungkidul, Jogjakarta, meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Diketahui, ada tiga warga Gunungkidul yang meninggal dunia setelah mengkonsumsi daging sapi, yang sebelumnya mati karena sakit.

Parahnya, korban pertama dalam kasus ini, sempat membagi-bagikan daging sapi tersebut kepada warga lain. Sehingga tak bisa dihindari, puluhan warga pun dinyatakan positif.

Lantas, apa sebenarnya penyakit antraks itu? Berikut ulasannya:
Antraks
Dilansir dari situs Alodokter, Kementerian Kesehatan, Antraks adalah infeksi bakteri yang menyerang binatang ternak seperti sapi atau kambing.

Meski menyerang pada hewan, namun penyakit ini bukan tidak mungkin dapat menular pada manusia, apabila mereka mengkonsumsi daging dari hewan yang terjangkit Antraks.
Kendati begitu, hingga saat ini belum ada kasus yang membuktikan Antraks dapat menyebar antar manusia.

Selanjutnya, Jenis-jenis Antraks
Jenis-jenis Antraks
Antraks yang muncul dari bakteri Bacillus anthracis, umumnya akan menyerang pada tiga bagian pada manusia, yakni kulit, pencernaan dan pernapasan.

Antraks pada kulit memungkinkan terjadi saat seseorang memiliki luka terbuka di kulitnya, dan berkontak langsung dengan hewan yang terjangkit Antraks.

Umumnya, Antraks pada kulit akan berkembang setidaknya sepekan setelah terpapar. Namun begitu, Antraks pada kulit terbilang tidak berbahaya.

Kemudian Antraks pada pencernaan, seperti yang sudah terjadi, adalah ketika seseorang mengkonsumsi daging hewan yang ketika hidup sudah terpapar Antraks.

Hal itu akan diperparah, apabila memasak dagingnya kurang matang. Gejala Antraks pada pencernaan biasanya terjadi 1 – 7 hari setelahnya.

Sementara Antraks pada pernapasan, bisa terjadi apabila seseorang mungkin tidak sengaja menghirup serbuk dari bakteri Antraks yang ada pada hewan.

Seperti yang lain, Antraks pada pernapasan akan dirasakan sepekan setelah terpapar hingga paling lama 2 bulan. Antraks pada pernapasan tergolong sebagai jenis Antraks yang paling berbahaya.

Selanjutnya, Gejala Antraks
Gejala Antraks
Penyakit Antraks memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung pada jenis paparannya, baik kulit, pencernaan, maupun pernapasan

Pada Antraks kulit, biasanya orang yang positif terinfeksi akan muncul benjolan di area wajah, leher dan lengannya. Benjolan-benjolan itu kemudian akan berkembang menjadi luka yang menimbulkan rasa nyeri pada penderita.

Kemudian Antraks pencernaan, umumnya akan mengalami gejala seperti mual dan muntah, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, sakit perut, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan demam.

Selain itu, gejala lain juga muncul seperti benjolan di leher, diare, bahkan hingga buang air besar yang disertai darah. Sementara untuk Antraks pernapasan, ditandai dengan gejala nyeri saat menelan, demam, nyeri otot dan mudah lelah

Kemudian juga dada yang terasa tidak nyaman, sesak napas atau napas pendek, mudah shock, hingga radang selaput otak atau meningitis. Jika Anda seorang peternak atau orang terdekat yang mendapati gejala seperti di atas, baiknya segera memastikan kondisi kesehatan ke dokter.

Dengan begitu, gejala dan penyakit Antraks akan lebih cepat ditangani dan penularan pun bisa dihindari.[jawapos]

CLOSE