4 Rekomendasi Warna Cat Rumah yang Bagus untuk Sambut Bulan Ramadhan
SAFAHAD Technology – Tinggal menghitung mundur hari hingga bulan suci Ramadhan tiba. Tentunya untuk menyambut momen spesial tersebut, salah satu tugas terpenting adalah mempercantik tampilan rumah. Karena rumah yang indah dapat menawarkan unsur estetika dan meningkatkan mood pemiliknya.
Selain itu, pemilihan warna yang tepat dapat membawa ketenangan jiwa selama bulan puasa. Penasaran nggak dengan warna apa saja yang cocok digunakan pada rumah selama bulan suci?Untuk itu, berikut beberapa rekomendasi warna bagus yang bisa diterapkan.
1. Biru
Secara umum, warna biru selalu dikaitkan dengan warna yang dapat menyampaikan rasa aman dan tenang. Selain itu, warna yang merepresentasikan langit dan laut ini juga mampu membuat ruangan di dalam rumah menjadi segar saat Anda tinggal di dalamnya. Itulah mengapa dinding rumah berwarna biru sangat efektif bagi Anda dan keluarga untuk bersantai meski seharian di rumah.
2. Kuning
Tak hanya warna biru yang bisa Anda andalkan, warna kuning juga mempercantik tampilan rumah Anda. Pasalnya, warna kuning umumnya dilambangkan dengan keberuntungan dan energi positif. Untuk itu, coba ubah warna dinding ruang tamu menjadi kuning agar penghuninya
merasa lebih bahagia dan ceria, terutama di momen berbuka puasa dan sahur.
3. Hijau
Warna selanjutnya yang bisa dipilih untuk mempercantik tampilan dinding rumah adalah warna hijau. Warna ini sendiri mengandung unsur alam yang memberikan kesejukan dan kesegaran. Tidak hanya itu, warna hijau juga diyakini dapat memberikan efek semangat bagi penghuni yang berada di dalam ruangan. Oleh karena itu, Anda pun bisa lebih produktif dan aktif saat berpuasa di bulan Ramadan.
4. Putih
Warna putih pada umumnya selalu identik dengan kemurnian, kesucian dan kehangatan. Sehingga sangat cocok bila digunakan saat bulan puasa. Warna putih ini bisa Anda aplikasikan pada dinding kamar tidur atau ruang tamu Anda. Karena warna netral ini juga bisa memberikan efek bersih dan luas pada kamar.
Itulah beberapa warna yang bisa Anda gunakan untuk mempercantik rumah dan membuatnya lebih estetik.Jadi jika ingin mendapatkan hasil terbaik, Anda bisa mengandalkan cat tembok yang berkualitas baik dan tidak mudah pudar. Selain itu, pilihlah produk cat tembok yang memiliki warna yang bagus, artinya tidak kusam sama sekali saat diaplikasikan.
SAFAHAD Technology – Adakah shalat lailatul qadar yang dilakukan setelah shalat tarawih dan witir?. Lailatul qadar merupakan satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadhan, yang dalam Al-Qur’an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Lailatul qadar menjadi malam spesial di bulan Ramadhan yang paling ditunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Lailatul qadar terjadi pada satu malam di sepuluh akhir Ramadhan.
Di waktu ini, banyak masyarakat yang berlomba-lomba mengamalkan shalat sunnah agar mendapatkan lailatul qadar pada malam-malam tertentu. Lantas, adakah sholat lailatul qadar yang dilakukan setelah sholat tarawih dan witir?
Dilansir dari Serambinews.com pada Jumat (14/4/2023) dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, pendakwah asal Cirebon sekaligus pengasuh pondok pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya menegaskan bahwa sholat lailatul qadar itu tidak ada.
Buya Yahya juga mengatakan untuk memperbanyak shalat di malam-malam Ramadhan untuk mendapatkan kemuliaan lailatul qadar. “Tidak ada shalat lailatul qadar, yang ada hanyalah perbanyaklah anda shalat di malam-malam ramadhan agar anda dapat lailatul qadar,” tegasnya.
Jika Anda sudah selesai shalat tarawih dan witir, dan jika anda ingin menambahkan shalat, shalatlah apa saja. Kata Buya, semoga dengan
shalat sunnah itu anda bisa mendapatkan Lailatul Qadar.
“Kalau anda tarawih sudah, witir sudah, kalau anda ingin menambahkan shalat, shalatlah apa saja. Semoga dengan itu anda mendapatkan lailatul qadar ,” sambungnya.
Shalat- shalat sunnah apapun hendaknya bisa dilakukan, tetapi yang paling utama adalah shalat Isya dan sholat subuh berjamaah.
“Tentunya yang paling utama adalah sholat Isya berjamaah, subuh berjamaah disusul tingkatan terbaiknya adalah shalat ba’diyah Isya, sholat qobliyah Subuh. Kemudian rangking selanjutnya adalah witir, witir satu tingkat dengan qobliyah subuh. Baru kemudian sholat-sholat tarawih dan witir tadi,” terang Buya Yahya.
Ibadah-ibadah tersebut diharapkan untuk mendapatkan lailatul qadar, sebab lailatul qadar disembunyikan oleh Allah.
“Lakukan itu semua untuk mendapatkan lailatul qadar, sebab lailatul qadar disembunyikan oleh Allah , jadi gak ada istilah shalat lailatul qadar tapi shalatlah anda untuk dapat lailatul qadar, Wallahualam Bissawab,” pungkasnya.
Perbanyak Tahajud, Buya Yahya Ungkap Lakukan 3 Ibadah Ini InsyaAllah Bisa Gapai Malam Lailatul Qadar
Buya Yahya mengungkap setidaknya ada tiga ibadah yang apabila rutin dilaksanakan pada malam hari, atas kehendak Allah SWT, nantinya orang tersebut mendapat Lailatul Qadar.
Salah satu keistimewaan yang paling diharapkan oleh seluruh umat Muslim saat bulan suci Ramadhan adalah bisa meraih malam Lailatul Qadar. Malam Lailatur Qadar ini terjadi pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.
Sejumlah umat Muslim pun memotivasi kembali semangat ibadahnya pada waktu-waktu tersebut dengan memperbanyak shalat malam, dzikir, serta doa bersama.
Selain itu, masih banyak ibadah lainnya yang bisa anda kerjakan pada malam hari di bulan Ramadhan untuk menggapai malam Lailatul Qadar. Menurut Buya Yahya, amalam ini memiliki kemungkinan besar mendapatkan malam seribu bulan tersebut.
Sebagaimana dilansir dari Kanal YouTube Al-Bahjah TV Jumat (7/4/2023), Buya Yahya mengatakan, setidaknya ada tiga ibadah yang apabila rutin dilakukan pada malam hari bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Ibadah pertama adalah tarawih, kedua tahajud dan ketiga membaca Al-Qur’an. Selain rutin melakukan ketiga ibadah tersebut, sebisa mungkin jauhkan diri anda dari hal-hal maksiat.
Untuk menggapai malam Lailatul Qadar, seseorang tidak harus menunggu semalaman. Artinya, Anda diharuskan tidur dahulu setelah melaksankan shalat tarawih lalu bangun di sepertiga malam untuk melaksanakan shalat tahajud.
Saat melaksanakan tahajud, lakukanlah sebanyak mungkin atau jumlah rakaat lebih banyak dari hari-hari biasanya. “Cara menghidupkan tidak anda harus semalam, suntuk. Paling tidak begini anda shalat tarawih, istirahat, anda bangun malam tahajud,” kata Buya.
Sambung Buya, semakin rindu seseorang terhadap malam Lailatul Qadar dan ia ingin meraihnya, maka harus terus melakukan ibadah sebanyak mungkin. “Semakin rindu semakin banyak ( tahajudnya), di luar Ramadhan mungkin anda hanya 5 rakaat tahajudnya,” imbuh Buya.
Selain itu, apabila seseorang setelah selesai melaksanakan shalat tarawih, hidupkan malam-malam tersebut dengan membaca Al-Qur’an sebelum ia pergi beristirahat dan melanjutkan tahajud nantinya.
Apabila ketiga hal tersebut dilakukan, Buya mengatakan Anda akan mendapat Lailatul Qadar. “Tarawih selesai, karena Ramadhan saya akan tambah dengan sedikit baca Al-Qur’an, anda dapat Lailatul Qadar,” tegas Buya.
Selain itu, kita juga harus menghindari sesuatu yang sekiranya dapat menjauhkan diri dengan rahmat Allah, salah satunya dengan tontonan. Mulailah untuk meninggalkan tontonan-tontonan yang berbau maksiat.
“Dan hindari sesuatu yang menjauhkan Anda dari rahmat Allah, tontonan kita rubah, mungkin semuanya yang menjadikan maksiat kita tinggalkan, anda mendapat Lailatul Qadar. Kalau sudah Anda mendapatkan itu, mendapatkan lebih dari seribu bulan” imbuhnya.
Terakhir Buya mengatakan, malam Lailatul Qadar itu disembunyikan oleh Allah, tidak ada satu manusai pun yang tahu kapan datangnya. Hanya saja kita bisa berusaha untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar dengan penuh kerinduan dan menjaga malam Ramadhan dengan melakukan ibadah di setiapnya.
“Jadi intinya Lailatul Qadar disembunyikan oleh Allah dan siapapun boleh mendapatkannya asalkan dia merindukan dengan rindu yang sesungguhnya kemudian dia menunggu Lailatul Qadar tersebut,”
“Kalau kita disetiap malam menjaga Lailtaul Qadar, maka kita akan mendapatkannya, sungguh Allah maha kasih dengan hambanya,” pungkas Buya.[Tribunnews]
SAFAHAD Technology – Bulan Ramadan ialah bulan yang sangat mulia bagi umat muslim di seluruh dunia. Tentunya di bulan suci ini, semua umat muslim baik laki-laki maupun perempuan tidak ingin melewatkan ibadah. Semuanya berlomba-lomba dalam meningkatan amal saleh dan berbuat kebajikan.
Bagi wanita yang sudah mengalami haid, tentu tidak mungkin untuk berpuasa satu bulan penuh. Selain tidak boleh berpuasa, wanita haid juga dilarang menunaikan beberapa amalan seperti salat dan berdiam diri di masjid.
Tapi tidak perlu khawatir, wanita haid tetap bisa mendapatkan pahala di bulan suci Ramadan dengan mengerjakan amalan-amalan lain. Apa saja amalan itu? Berikut penjelasannya.
1. Memperbanyak doa
Wanita haid tidak bisa berdiam diri di masjid untuk berdoa. Tetapi sebagai gantinya ia bisa melakukan doa di rumah. Doa merupakan bentuk komunikasi langsung kepada Sang Pencipta. Melalui doa kita bebas meminta apa saja kepada-Nya.
Bulan Ramadan adalah bulan penuh ampunan. Apalagi di bulan suci Ramadan ada yang namanya malam lailatul qadar yang terletak di antara 10 malam terakhir pada bilangan ganjil. Malam lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan. Dengan memperbanyak doa dan memohon ampunan semoga dosa-dosa kita terampuni.
2. Zikir
Zikir adalah kegiatan umat muslim untuk mengingat Allah, yaitu dengan menyebut dan memuji nama-Nya baik dengan hati maupun dengan lisan.
Ada bacaan dzikir yang utama yaitu kalimat “Laa Ilaaha Illallah” yang maknanya Laa ma’buuda bi haqqin illallah atau tidak ada sesembahan yang benar dan berhak untuk disembah kecuali hanya Allah saja. Sedangkan doa yang paling utama adalah “Alhamdulillah”.
3. Memberi makanan untuk mereka yang berbuka puasa
Ada keutamaan yang besar dalam memberi makan orang yang berpuasa. Memberi makanan untuk berbuka termasuk menolong dalam kebaikan.
Bahkan ada suatu hadits nabi yang menyebutkan kalau kita menyiapkan makanan untuk berbuka puasa maka kita akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa. Lumayan lho untuk menambah pahala wanita yang tidak sedang berpuasa.
4. Membangunkan sahur
Makan sahur merupakan salah satu sunah berpuasa. Sunah sahur merupakan ibadah yang penuh keberkahan di dalamnya. Membangunkan orang sahur sama dengan membantu orang lain dalam melaksanakan kesempurnaan ibadah puasa. Sekecil apapun ibadah yang dilakukan di bulan puasa maka pahalanya akan berlipat ganda. Maka jangan ragu-ragu ya untuk membangunkan teman kalian sahur!
5. Bersedekah
Sedekah merupakan ibadah yang banyak mendatangkan pahala apalagi di bulan Ramadan. Dengan bersedekah ke orang yang membutuhkan, secara tidak langsung kita sudah membantu meringankan beban hidup mereka.
Akan tetapi seberapa besar yang kita berikan, yang paling penting sedekah harus ikhlas. Ada lho sedekah yang paling ringan dilakukan yaitu dengan tersenyum kepada sesama manusia. Mudah bukan?
6. Mendengarkan Quran
Wanita yang sedang haid tetap dianjurkan untuk mendengarkan lantunan Quran walaupun tidak boleh membacanya. Dengan mendengarkan Quran akan memberikan dampak positif yaitu menjadikan hati terasa tenang. Mendengar Quran dapat kamu lakukan sambil melakukan kegiatan yang lain misalnya memasak, belajar, menyapu dan lain sebagainya.
7. Menuntut ilmu
Ada suatu hadits yang menyebutkan bahwa keutamaan orang yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu niscaya Allah menunjukkan jalan menuju surga. Menuntut ilmu merupakan salah satu amalan yang bisa dilakukan oleh wanita haid di bulan Ramadan. Kegiatan menuntut ilmu tidak dibatasi baik dia sedang suci maupun haid, kapan pun bisa diamalkan.
Nah, itulah 7 amalan yang bisa dilakukan oleh wanita ketika sedang haid di bulan Ramadan. Jadi tidak perlu takut tidak mendapatkan pahala ya!.[Abdul Hamid Info]
SAFAHAD Technology – Doa malam Lailatul Qadar, bisa diucapkan setiap muslim yang ingin memanfaatkan 10 malam terakhir Ramadhan. Bahkan doa ini pernah diajarkan Nabi Muhammad ﷺ untuk dimohonkan waktu tersisa 10 hari itu.
Nabi ﷺ bersabda tentang keutamaan orang yang beribadah pada malam lailatul qadar:
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari no. 1901).
Ustaz Dr Firanda Andirja MA mengatakan pada malam itu pula dianjurkan untuk membaca sebuah doa Lailatul Qadar.
Dalam sebuah hadits, dari ‘Aisyah, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah ﷺ, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Nabi ﷺ bersabda:
“Berdoalah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850)
“Maka hendaknya setiap muslim menghidupkan malam-malam tersebut. Mengisinya dengan berbagai macam ibadah mulai dari sholat, membaca Al-Quran, berdzikir, beristighfar, semua itu dilaksanakan dengan penuh keimanan dan keyakinan terhadap janji Allah. Dan lebih baik lagi jika seseorang beri’tikaf di 10 hari terakhir sehingga berada dalam kondisi
ilustrasi Tips agar Kebutuhan Cairan Mencukupi saat Berpuasa
SAFAHAD Technology – Meski berpuasa, cairan tubuh tetap harus tercukupi agar bisa beraktivitas seperti biasa. Kekurangan 2% cairan tubuh dapat menyebabkan gangguan fungsi otak pada manusia, seperti berkurangnya konsentrasi dan kemampuan berpikir.
Namun, bagaimana Anda memenuhi kebutuhan cairan Anda ketika Anda tidak makan atau minum selama hampir 14 jam? Berikut adalah tips untuk tetap terhidrasi selama puasa Ramadhan.
1. Buka Puasa dengan air putih Saat tiba waktu berbuka
Minumlah segelas air putih sebelum makan atau minum apapun. Dalam kondisi normal atau basal, tubuh kita membutuhkan 2 liter cairan per hari, atau setara dengan 8 gelas air per hari. Jika tidak keberatan, Anda bisa mengatur pola minum secara teratur, mulai dari buka puasa hingga sahur.
Salah satu pola menjaga air saat puasa adalah dengan menerapkan konsep 242, 2 gelas saat buka puasa, 4 gelas saat malam, dan terakhir 2 gelas saat sahur.
2. Hindari minuman manis yang berlebihan
Minuman manis adalah salah satu penyebab utama dehidrasi. Tips selanjutnya untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi saat berpuasa adalah dengan menghindari konsumsi minuman manis yang berlebihan. Minuman manis dan dingin dapat membuat Anda merasa segar, tetapi juga dapat meningkatkan rasa haus, membuat Anda merasa kembung dan akhirnya dehidrasi.
3. Kurangi kafein
Perlu diketahui bahwa kafein dapat mengganggu jadwal tidur Anda. Selain itu, minuman berkafein juga bisa membuat Anda haus. Jadi, ganti teh atau kopi biasa dengan alternatif yang lebih sehat, seperti teh hijau atau herbal.
4. Tingkatkan asupan buah dan sayuran
Buah dan sayuran dikenal kaya akan nutrisi dan dapat membantu Anda tetap berenergi selama puasaRamadhan. Cobalah berbuka puasa dengan sedikit buah dan sayuran segar setelah minum air putih. Ini akan membantu Anda merasa kenyang tanpa khawatir kembung.
5. Pilih makanan yang tinggi kandungan air
Makanan seperti mentimun, paprika, tomat, semangka, stroberi, apel, dan bayam membantu Anda tetap terhidrasi karena mengandung banyak air. Jadi saat buka puasa, buat salad dengan tomat, mentimun, dan paprika. Buat smoothie sahur dengan bahan menghidrasi seperti semangka atau stroberi.[Abdul Hamid Info]
SAFAHAD Technology – Sebelum Nabi Muhammad ﷺ menginjak usia empat puluh tahun, beliau lebih suka menyendiri karena menjernihkan pikirannya, menenangkan jiwanya, dan membuka kemungkinan untuk bertafakkur tentang alam semesta dan ciptaannya, serta tentang keagungan Allah. Dia menyendiri di Gua Hira selama bulan Ramadhan setiap tahunan.
Nabi ﷺ melakukan hal tersebut karena dalam kehidupan umatnya terdapat kesesatan yang jelas nyata dari menyembah berhala dan bersujud kepada mereka (berhala). Kecintaannya untuk menyendiri semakin kuat ketika waktu kenabian mendekat dan sekembalinya dia melakukan tawaf di Ka’bah dan kembali ke rumah.
Banyak dalil yang menganjurkan uzlah (isolasi diri) untuk menyelamatkan diri atau menghindari masyarakat di mana banyak terjadi kemaksiatan, bid’ah dan pelanggaran agama. Diantaranya adalah sabda Nabi ﷺ :
Sebaik-baik manusia ketika berhadapan dengan hal yang merusak (fitnah) adalah orang yang memegang tali kekang kudanya menghadapi musuh-musuh Allah. Ia menakuti-nakuti mereka, dan mereka pun menakut-nakutinya. Atau seseorang yang mengasingkan diri ke lereng-lereng gunung, demi menunaikan apa yang menjadi hak Allah (HR. Al-Hakim, 4: 446. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 698).
Sebagaimana juga dalam hadits Abu Said, Seseorang bertanya kepada Nabi, Siapakan manusia yang paling afdal wahai Rasulullah? Nabi menjawab, Orang yang berjihad dengan jiwanya dan hartanya di jalan Allah. Lelaki tadi bertanya lagi, Lalu siapa? Nabi menjawab, Lalu orang yang mengasingkan diri di lembah-lembah demi untuk menyembah Rabb-nya dan menjauhkan diri dari kebobrokan masyarakat. (HR. Muslim, no. 1888).
Bahkan andai satu-satunya jalan supaya selamat dari kerusakan adalah dengan mengasingkan diri ke lembah-lembah dan puncak-puncak gunung, maka itu lebih baik daripada agama kita terancam hancur.
Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu anhu, Nabi ﷺ bersabda,
Hampir-hampir harta seseorang yang paling baik adalah kambing yang ia pelihara di puncak gunung dan lembah, karena ia lari mengasingkan diri demi menyelamatkan agamanya dari kerusakan. (HR. Bukhari, no. 19).