Sejarah Kebaya
Berdasarkan laman Indonesiabaik Kominfo, pemerintah Indonesia mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda UNESCO melalui mekanisme single nominations. Keputusan itu muncul dari hasil rapat dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK), dan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Kemunculan kebaya di Indonesia dimulai pada abad ke-15 dan ke-16. Kata Kebaya berasal dari kata ‘Abaya’ yang berarti jubah atau pakaian. Kebaya yang identik dengan pakaian wanita Indonesia melambangkan kesederhanaan, keanggunan, kelembutan dan kekuatan wanita Indonesia.
Setiap elemen kebaya mewakili makna dan gaya seorang wanita Indonesia. Misalnya model kebaya yang simpel dan dikenakan dengan set bawahan jerik/kain panjang. Ini melambangkan sifat dan penampilan anggun seorang wanita.
Lalu, lilitan kain yang ketat mengharuskan perempuan bergerak dengan lembut dan kehalusan. Artinya, wanita harus lemah lembut dalam perkataannya dan dalam tindakannya.
Potongan kebaya juga tidak kalah penting yaitu mengikuti bentuk badan/melekat juga memiliki makna, dimana perempuan harus selalu bisa beradaptasi dengan keadaan dan mandiri.
Stagen atau ikat pinggang kebaya melambangkan “usus yang panjang” dalam filosofi Jawa yang berarti kesabaran yang luar biasa.
Referensi: https://news.detik.com/berita/d-7300062/sejarah-kebaya-pakaian-khas-yang-dipakai-saat-hari-kartini